Dibalik semua tuntutan untuk melakukan ujian nasional ulangan,
tidak ada salahnya untuk “prepare” strategi ditahun ini. anjing menggonggong,
kafilah berlalu. Biar kebijakan pemerintah berganti lagi, kita tetap “survive”
Siapa yang tidak panik mendengar banyaknya kawan kita yang
tidak lulus mengikuti ujian nasional? Hati sedikit berdebar-debar dan panik
kala mendengar hal itu. Begitu pula menyaksikan banyaknya kakak-kakak kelas
yang tidak lulus, membuat hati ini tidak percaya diri.
Belum lagi kebijakan pemerintah yang terus berubah-ubah soal
standa kelulusan. Selain itu, adanya isu kebocoran soal UN yang merugikan
teman-teman kita yang merasa sudah susah payah belajar. Terakhir adanya kabar
soal perubahan kurikulum berbasis kompetisi (KBK) yang dianggap sudah final
ternyata dianggap masih ada cacatnya.
Jadi, jangan heran kalau beberapa tuntutan jangka panjang
mereka yang tidak lulus adalah merevisi sistem pendidikan Indonesia. Ujian
nasional sebagai satu-satunya jalan kelulusan dianggap kurang cocok.
Nah, kini sudah saatnya kita harus mengatur strategi untuk
tahun ajaran baru. Khususnya kamu yang akan duduk dikelas tiga. Mengatur
strategi menghadapi segala ketidakpastian amatlah penting. Begitu pula menjaga
kondisi fisik.
Menurut Agung, siswa SMA 74 Jakarta menjaga kondisi saat kita
duduk dikelas tiga dengan tidak terlalu banyak kegiatan adalah sangat penting.
Usahakan hanya satu yang kegiatan dan sebisa mungkin konsentrasi penuh
persiapan ujian. Yang harus dilakukan pada awal tahun ajaran baru adalah
membagi waktu dengan baik dan mencari bimbingan belajar.
Banyak bimbel yang
menawarkan berbagai macam program. Dari bimbingan tes alumni, bimbingan yang
diberikan mahasiswa perguruan tinggi negri sampai bimbingan yang hanya memberikan
trik menjawab soal. Mengikuti bimbingan belajar menurut Agung konsentrasi akan
makin terlatih.
Setelah mengikuti bimbingan belajar, kita hatus tetap
berkonsentrasi pada pelajaran sekolah. Triknya adalah memahami KBK. Kurikulum
ini menuntut ketuntasan belajar. Selain itu kita harus siap menghadapi ujian
nasional. Kita harus mengetahui skor standar kelulusan sekolah. Masalah
terbesar adalah bila nilai kita sangat minim. Walaupun sudah mengikuti program
remedial, tetap saja nilai kita minim. Untuk itu, mengikuti bimbingan belajar
menjadi suatu keharusan.
Strategi untuk menghadapi ujian nasional adalah membentuk tim
studi dengan cara bekerja sama dengan anak-anak yang berprestasi di kelas. Hal
ini menjadi penting karena belajar dengan anak-anak berprestasi akan dapat
mengatur waktu dengan baik. Selain itu mereka mempunyai trik menyelesaikan
tugas dengan cepat.
Langkah terakhir adalah bergaul dengan guru. Kita membutuhkan
dukungan, nasihat guru pada saat akan mengikuti ujian. Mungkin guru mau membuat
kita meringkan beban.
Sumber: dikutip dengan pengubahan kompas, 14 juni
2006. Buku B.Indonesia kelas 8 quadra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar